Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini, maka perkembangan bahan tekstilpun semakin pesat sesuai
dengan kebutuhan para konsumen. Bahan tekstil untuk busana tersebut berasal
dari bermacam-macam serat.
1. Jenis-jenis serat
Pada dasarnya serat tekstil berasal dari
tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari alam(tumbuh-tumbuhan dan
hewan), serat buatan(sintetis) dan galian (asbes, logam).
a. Serat alam yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas, pisang. Serat alam
yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang berasal
dari serat tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat sutra
menghasilkan bahan tekstil sutra.
b. Serat buatan (termoplastik)
bahan tekstil yang berasal dari serat buatan ini adalah berupa Dacron,
polyester, nylon.
c. Serat galian Serat galian
adalah yang berasal dari dalam tanah.contoh asbes dan logam, benang logam.bahan
asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk mengisi aneka
bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil seperti: stoking, nylon,
tula dan bahan rajutan.
Serat logam lebih banyak digunakan untuk
membuat bermacammacam jenis benang, seperti, benang emas, benang perak,
tembaga, aluminium, selain itu ada pula benang logam yang dilapisi dengan
plastik.
Apabila benang logam tersebut akan di
tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan
benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara.
Benang logam ini banyak ditemukan pada
bahan tekstil seperti:borkat, lame, tenunan songket yang ditemukan diseluruh
daerah Indonesia antara lain: songket pandai sikek, songket silungkang, songket
kubang, songket palembang, songket Kalimantan, songket jambi dll.
2. Sifat bahan tekstil
Untuk dapat melakukan pemeliharan bahan
tekstil (bahan busana) dengan tepat dan benar, terlebih dahulu harus diketahui
sifat-sifat dari bahan tersebut:
a. Katun
Sifat-sifat bahan katun adalah bersifat
hidroskopis atau menyerap air, mudah kusut, kenyal, dalam keadaan basah
kekutannya bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam temperatur panas
yang tinggi, katun lenan tersebut mengandung lilin, oleh sebab itu tidak perlu
dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayon lebih licin dan
mengkilap, tidak menghisap debu dan kotoran, karna kotoran itu melekat hanya
pada permukaan bahan saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda
dengan katun lainnya
b. wol
Bahan wol memiliki sifat sangat kenyal
hingga tidak mudah kusut, bila wol dipanaskan ia akan menjadi lunak karena
kenyalnya berkurang. Wol mengikat, panas, karena serabut wol keriting. Udara
dalam pori-pori wol bertahan, bila dipakai dapat mengantarkan panas, wol tidak
tahan akan nyengat.
c. Sutera
Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin
dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah sutera berkurang kekuatannya
15%. Bahan sutera tahan ngenyat, banyak menghisap air dan bila dipergunakan
memberi rasa sejuk.
d. Dacron, polyester dan nylon
Bahan tekstil ini apabila dicuci cepat
menjadi kering, tidak kusut jadi tidak perlu di setrika, kuat dan tahan lama
dipergunakan, lebih tahan panas.
e. Brokat, lame dan songket
Bahan tekstil / busana yang berasal dari
brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang
menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.
Pengertian Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan
berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh.
Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Material ini
sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat
dalam tubuh. Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali,
kain, atau kertas. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami
dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi
secara murah dalam jumlah yang besar. Namun demikian, serat alami memiliki
berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan.
Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan.
Serat alami dapat digolongkan ke dalam:
- Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia.
- Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu.
- Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra) dan bulu domba (wol).
- Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.
Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan
petrokimia. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa
alami seperti rayon.
- Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa,
- Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil seperti [[tembaga], emas, atau perak.
- Serat karbon
Macam-macam kain serat alam
Kain serat alam yaitu,kain yang dibuat
dari serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun binatang.contonya
sebagai berikut :
Kain Kapas; kain
kapas dibuat dari serat-serat kapas.kain ini mempunyai sifat :
- mudah menyerap air atau keringat,sehingga banyak digunakan untuk pakaian dalam maupun pakaian olahraga.
- mudah kusut dan pada waktu pencucian pertama biasanya menyusut ukurannya dan kusut permukaanya.tapi hal ini dapat diatasi dengan pengerjaan merserisasi dan pencampuran (finishing) yang baik misalnya tahan kusut (crease resistant)
Kain wol; Kain
wol dibuat dari serat protein hewani yang berasal dari bulu biri-biri.kain ini
mempunyai sifat :
- elastis,sehingga memberi keluasaan gerak bagi pemakai.dapat lentur mengikuti gerak badan pemakai dan dapat kembali seperti semula tanpa ditarik lagi
- menahan dan menyimpan panas,sehingga sangat baik untuk membuat baju panas,karena panas badan yang keluar dapat ditahan dan tetap tinggal menghangatkan tubuh pemakai.
- tidak tahan terhadap alkali,sehingga pada waktu pencucian sebaiknya gunakan sabun yang netral.
- bila terkena api tidak akan menyala,tetapi membara,sehingga sangat baik digunakan untuk permadani.
- tahan kusut dan tahan gosokan,sehingga sangat baik untuk pakaian luar