Serat Tekstil
Serat alam
1.1. Serat Kapas
Kapas adalah tumbuhan tahunan dari tanaman subtropis. Diperkirakan
bahwa kapas sudah dipakai sebagai pengganti bahan tekstil di India,
Cina dan Peru pada sekitar tahun-tahun 2000-5000 SM. Produksi kapas
kemudian meluas ke Eropa melalui India, Mesir dan Spanyol. Mula-mula
di India, Tumbuh pohon-pohon secara liar yang berbuah seperti wol
dengan keindahan dan mutu yang melebihi wol dari domba. Di
pertengahan abad XVIII, wol dan kain linen lebih banyak digunakan
daripada kapas. Pemakaian kapas meningkat setelah terjadi Revolusi
Industri, yaitu mulai ditemukannya mesin-mesin antara lain adalah mesin
pemisah biji kapas (cotton gin). Kemudian kapas menempati tempat
pertama dalam urutan sebagai bahan pakaian. Bahkan ketika distribusi
pemakain relatif menurun, kapas masih berperan utama sebagai bahan
tekstil baik untuk kerajinan maupun sandang. Di abad XX ini penghasil
kapas nomor satu adalah Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh
negara-negara penghasil kapas lainnya, seperti: Cina, India, Pakistan,
Brasil, Turki, Mesir, Meksiko, Sudan dan beberapa negara lain yang ratarata
mempunyai hasil sejuta bal setiap tahunnya.
1.2. Serat Yute
Serat yang didapat dari kulit batang tanaman Corchorus capsularis dan
Corchorus olitorius. Dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Diperkirakan yute
berasal dari daerah sekitar Laut Tengah dan kemudian banyak ditanam di
Asia, terutama di India dan Pakistan. Serat yute mempunyai kekuatan
dan kilau sedang tetapi serat kasar. Digunakan sebagai bahan
pembungkus dan karung, di Industri dipakai sebagai pelapis permadani,
isolasi listrik, dan tali temali.
1.3. Serat Rami
Serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea, sejarah awal
mula rami diketahui melalui tulisan tua dari tahun 600 SM di daerah Cina.
Sementara berdasarkan penelitian para ahli dikatakan bahwa beberapa
pembungkus mumi dari tahun 5000–3300 SM sudah menggunakan serat
rami. Serat rami berwarna sangat putih, berkilau dan tidak berubah
warnanya karena sinar matahari, serat ini sangat tahan terhadap bakteri
dan jamur.
Dimanfaatkan sebagai bahan jala, kanvas dan tali temali. Di Jepang
Serat ini dipakai sebagai benang tenunan, kimono dan kemeja. Sangat
baik digunakan sebagai bahan kerajinan dengan tenunan ATBM dan
dikombinasi sulaman.
1.4. Serat Flax/linen
Serat ini diambil dari batang Linum usitatissimum. Produksi flax pertamatama
dilakukan oleh Mesir. Benang dan kain yang dibuat dari serat flax
lebih dikenal dengan nama linen. Tanaman flax adalah salah satu
tanaman yang pertama dalam peradaban manusia dan telah ditanam
lebih dari 6000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Kekuatan serat flax dua
kali lipat dari pada serat kapas, kilapnya baik tetapi kaku. Serat flax
terutama digunakan untuk bahan pakaian dan di Industri digunakan untuk
benang jahit dan jala.
1.5. Serat Henep
Serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis sativa. Diperkirakan
telah digunakan semenjak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah.
Daya tarik dan kekuatannya cukup tinggi dan dimanfaatkan sebagai tali
pancing, benang jahit, tali temali, tali pengepakan dan kanvas.
1.6. Rosela (Java Yute)
Serat yang diperoleh dari tanaman Hisbiscus sabdariffa. Terutama
ditanam di Indonesia (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Selain di Indonesia
serat Rosela juga ditanam di India, Bangladesh Ceylon, Filipina dan
Hindia Barat (Soepriyono, dkk, 1974).
Serat Rosela yang baik warnanya krem sampai putih dan berkilau
dengan kekuatan yang cukup baik. Serat Rosela banyak dipakai sebagai
bahan pembuat kanvas, benang permadani, kain pelapis kursi. Saat ini
kelopak bunga dari serat rosela banyak dimanfaatkan sebagai minuman
dan obat alami.
1.7. Serat Pelepah pisang
Serat yang diperoleh dari batang atau pelepah pisang Musa paradisiaca.
Biasanya dipilih pisang batu yang mempunyai kekuatan tinggi dan kilau
warna yang baik, panjang serat sampai 2 meter, proses pengerjaannya
manual dan setelah ditenun bisa dibuat baju, selendang, tas, tempat vas,
sandal dan lain sebagainya.
1.8. Serat Nenas
Diperoleh dari daun tanaman Agave sisalana, untuk memperoleh serat ini
dengan cara dikerok daunnya, serat putih dan mempunyai kekuatan
seperti sutera. Digunakan sebagai bahan sandang dan kerajinan.
1.9. Serat Lidah Mertua
Diperoleh dari serat daun jenis Sansivera trifasciata. Termasuk
penemuan serat baru dan mempunyai warna putih, kilau dan
kekuatannya seperti sutera. Banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan
dan sandang.
1.10. Serat Enceng Gondok
Serat yang diperoleh dari batang tanaman air enceng gondok (Eichhornia
crassipes solms), yang diperoleh dengan cara tanaman enceng gondok
dipotong 10 cm dari akar dan 10 cm dari daun. Serat berwarna coklat,
kuat, tahan panas dan tahan cuci. dapat digunakan sebagai bahan baku
kerajinan dan media batik.
1.11. Serat Sutera
Serat ini berbentuk filamen dan dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu
membentuk kepompong. Serat sutera adalah serat yang diperoleh dari
sejenis serangga yang disebut lepidoptera. Serat sutera mempunyai sifat
daya serapnya tinggi, kekuatanya tinggi, pegangannya lembut, tahan
kusut dan kenampakannya mewah Pemanfaatannya telah dimulai sejak
kira-kira 2600 tahun sebelum masehi di negara Cina. Di Jepang ulat-ulat
sutera ini dipelihara oleh para petani di sekitar abad pertengahan.
Kemudian dari dunia perdagangan lewat maritim sutera dibawa
menyebar ke Asia dan Eropa, karena hasil dari sutera ini ternyata
keuntungan yang cukup besar, selain itu dimanfaatkan untuk pakaian
wanita, kaos kaki wanita, dasi dan lain sebagainya.
1.12. W o l
Merupakan serat yang terpenting diantara serat-serat binatang, berasal
dari bulu biri-biri, serat berbentuk stapel atau pendek. Wol berasal dari
Asia Tengah kemudian tersebar ke Eropa Barat dan Cina Timur melalui
Babilonia dan Roma. Wol sudah dikenal sejak masa sebelum masehi. Hal
ini tertulis dalam kitab suci agama Kristen (Alkitab); baik yang berasal di
zaman sebelum Kristus lahir (Perjanjian Lama), maupun yang berasal di
zaman sesudah Kristus lahir (Perjanjian Baru). Demikian pula dalam
dokumen kuno di Negeri Cina ditemukan sejumlah tradisi mengenai wol.
Dari dua kenyataan di atas tampak bahwa peternakan-peternakan domba mempunyai sejarah yang panjang. Ada tiga macam domba untuk bahan
tekstil yaitu merino, campuran/peranakan dan domba asli/dalam negeri.
Merino menghasilkan wol halus dan di temui di Australia, Afrika Selatan,
Amerika Serikat dan Uni Soviet yang memiliki dataran yang kering. Wol
dari domba Merino adalah bahan untuk pakaian yang berbenang halus.
Peranakan/campuran menghasilkan wol yang lebih kasar dari Merino dan
digunkan untuk bahan tekstil berat, babut dan rajutan wol. Domba jenis
ini dapat ditemui di Selandia Baru, Argentina dan Australia yang memiliki
daerah bercurah hujan tinggi. Domba ini banyak diternak di Asia seperti
Cina, Rusia dan Mongolia. Wol dapat digunakan sebagai bahan baku
untuk pakaian, baju hangat, selimut atau permadani, benang wol
digunakan untuk karya kerjinan tenun,tapestri, rajut dan sebagainya.
Serat sintetis
2.1. Rayon Asetat
Selulosa asetat dibuat oleh Schutsenberger pada tahun 1969, dengan
memanaskan selulosa dengan asetat anhidrida dalam tabung tertutup.
Kain yang dibuat biasanya untuk pakaian anak-anak karena sifatnya yang
lembut.
2.2. Polyester
Termasuk di dalamnya trylene, dacron dan sejenisnya. Pertama-tama
ditemukan tahun 1944. Awalnya adalah atas dasar penelitian Carothers
di tahun 1941 kemudian serat polyester dikembangkan oleh J.B.
Whinfield Dickson dari Calico Printers Associated. Pembuatan polyesther
dibuat dari asam tereftalat dan etilena glicol, Dacron dibuat dari asamnya,
sedangkan trylene dibuat dari dimetil ester asam tereftalat dengan etilena
glicol. Etilena berasal dari penguraian minyak tanah yang dioksidasi
dengan udara, menjadi etilenaoksida yang kemudian dihidroksi menjadi
etilena glikol.
Serat ini digunakan untuk kebutuhan tekstil sandang, tirai, talitemali,
jala, kain layar dan terpal. Dacron digunakan untuk pengisi bantal,
boneka atau kerajinan lainnya.
2.3. Poliuretan (spandek) dan Lycra
Serat spandek menyerupai karet, mempunyai sifat elastis yang baik,
disebabkan oleh struktur kimianya. Lycra mempunyai kelebihan tahan
terhadap zat kimia, minyak dan matahari, lycra dapat dicuci berulangulang
dengan mesin cuci pada suhu 60°C, keuntungan yang lain lycra
warnanya putih dan dapat dicelup (diwarna). Dapat digunakan untuk
pakaian wanita, kaos tangan dan kaos kaki, ikat pinggang, baju senam
dan sebagainya.
2.4. Nylon (Poliamida)
Pertama kali ditemukan oleh Wallace H. Carothers pada tahun 1928.
Dari bahan heksametilena diamina dan asam adipat. Nylon mempunyai
sifat elastisitas yang tinggi. Nylon 66, Nylon 610, Nylon 6 dan Nylon 7
berbeda-beda satu dengan yang lainnya karena mempunyai sifat dan
manfaat yang berbeda. Serat poliamida ternyata cukup baik untuk
dipergunakan sebagai tali parasut, tali-temali yang memerlukan kekuatan
dan daya tarik yang tinggi, benang terpal, jala, tali pancing dan karpet,
tekstil sandang dan keperluan rumah tangga.
2.5. Acrylic
Pembuatannya dimulai tahun 1934 dan baru diproduksi tahun 1944.
Serat buatan ini dipergunakan untuk bahan tekstil sandang, kain rajut dan
selimut. Benang acrylic sangat banyak fariasi dan warnanya, digunakan
untuk bahan kerajinan renda,rajut, tenun dan sulam.
Serat tekstil adalah suatu benda yang memiliki perbandingan antara panjang dan diameter sangat besar. Serat dapat digunakan sebagai serat tekstil harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah panjang, fleksbilitas, dan kekuatan.
Serat tekstil merupakan bahan dasar pembuatan benang dengan cara dipintal, benang yang telah jadi kemudian ditenun menjadi kain dengan cara menganyam benang lusi dan pakan. Benang lusi adalah benang yang terletak kearah panjang kain , benang pakan adalah benang yang terletak kearah lebar kain.
Setelah menjadi kain masih banyak pekerjaan lain yang dilakukan terhadap kain tersebut untuk memperbaiki kualitas dan daya guna dari kain tersebut seperti diputihkan, dicelup, dicap, dan finishing. Pekerjaan ini disebut dengan penyempurnaan tekstil. Kadang – kadang penyemurnaan tekstil juga dilakukan pada benang.
Penggolongan Serat
Serat tekstil digolongkan atas serat alam dan serat buatan klasifikasi serat tekstil
Sifat Fisika Serat
1. Panjang Serat
Panjang serat yang digunakan untuk bahan tekstil lebih besar seribu kali dari diameternya. Perbandingan yang sangat besar memberikan sifat fleksibilitas (mudah dirubah bentuknya) sehingga memungkinkan untuk dapat dipintal.
Panjang serat ini juga menentukan nomor dan kehalusan benang yang dikendaki.
Pada umumnya bentuk panjang serat dapat dibedakan dalam ;
- stapel
- filamen
- tow,
- monofil
Stapel
Adalah serat-serat yang panjangnya hanya beberapa inchi ( 1 inchi = 2,54 cm ).
Serat alam pada umumnya panjangnya berbentuk stapel. Serat buatan diproduksi dalam bentuk stapel dengan cara memotong filamen menjadi stapel yang panjangnya 1 – 6 inchi.
Filamen
Adalah serat – serat yang sangat panjang ,misalnya serat sutera. Serat buatan mula-mula dibuat dalam bentuk filmen.
Tow
Adalah multi filamen yang terdiri dari puluhan atau ratusan ribu filamen dalam bentuk berkas seperti silver, kadang-kadang dengan antihan sedikit.
Monofil
Adalah monofilamen artinya satu filamen. Benang monofilamen adalah benang yang terdiri dari satu helai filamen.
FIKASI SERAT
Serat di bagi menjadi 2 yaitu Serat Alam dan serat Buatan
Serat Alam Yaitu, Serat Alam biji,Batang,daun dan Buah
SERAT ALAM
SERAT ALAM
adalah serat yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari
SERAT alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan
tahan penyetrikaan.
SERAT alam digolongkan
lagi menjadi 3 bagian
yaitu :
1. Serat tumbuh tumbuhan
2. Serat Binatang
3. Serat Minera
Batang
SERAT yang berasal dari batang antara lain yaitu SERAT Flax, Rami, Jute, Rosela, Henep,Urena, Kenap dan Sun.
SERAT Flax/Linen adalah serat yang diambil dari batang Linum Usitatissium. Tinggi tanaman flax 1-1,25 meter dengan diameter batangnya kira-kira 0,25-0,38 cm. Flax adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh disegala cuaca dan keadaan tanah. Panenan tanaman flax dikerjakan dengan cara mencabut tanaman dengan tangan ataupun dengan mesin.
Serat-serat batang
flax berkelompok menjadi satu dibawah kulit batang. Masing-masing serat
dipadukan oleh zat yang disebut pectin, malam dan gon. Untuk menguraikannya,
maka pectin tersebut harus dilarutkan dengan pertolongan bakteri pembusuk.
Peristiwa ini disebut pembusukan/retting.
Pembusukan
merupakan suatu proses yang sangat penting dalam produksi flax. Proses ini
dapat dilakukan dipeladangan yang disebut pembusukan embun, dan di sungai atau
di tangki-tangki yang diberi bakteri.
Proses pemisahan
serat merupakan proses memisahkan bagian kayu dengan kelompok serat. Batang
dilakukan pada rol-rol bergerigi sehingga batang patah-patah dan bagian kayunya
dipisahkan secara mekanik. Selanjutnya serat disisir kayu atau baja untuk memisahkan serat pendek dan membuat
seratnya lebih terasa lembut. Tetapi karena sifat serat flax senang berkumpul
maka beberapa bagian akan patah dan lainnya akan memberikan benang yang tidak
rata, yakni satu bagian benang yang tebal dan bagian lainnya tipis. Ini
merupakan karakteristik kain dari sert flax. Kumpulkan serat flax yang panjang
disebut line.
Sifat Serat Flax :
· Serat flax lebih kuat dibandingkan
serat selulosa lainnya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
· Moisture regain 7-8% (pada kondisi
standar)
· Komposisi serat flax dua kali serat
kapas.
· Mudah kusut, karenanya ketika dala
penyetrikaan harus dalam keadaan lembab
· Pegangan, kekuatan dan bundle serat
yang menebal dan menipis sehingga dapat memberikan tekstur tertentu pada
kainnya.
· Serat flax berwarna keabu-abuan jika
proses pembusukan dilakukan dengan embun, tetapi warna menjadi
kekuning-kuningan dengan proses pembusukan dengan air.
Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
SERAT Rami Tanaman rami (Boehmeria nivea) merupakan tanaman tahunan yang mudah tumbuh dan berkembang baik di daerah tropis. Rami merupakan tanaman yang serba guna. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan temak bergisi tinggi, pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya.
Serat rami ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk kain fashion
berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi (selulose
α). Selulosa α berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur pokok pembuatan
bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian
dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp
berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis kertas berharga.
Tanaman rami juga sangat baik
ditanam di lahan gundul atau di lereng ketinggian yang memiliki kemiringan
besar.Karena rami tumbuh dari tunas akar sehingga dapat tumbuh dan berkembang
biak berumpun dengan cepat seperti halnya bambu. Oleh karena itu tanaman rami
sangat efektif untuk menahan erosi.
Bentuk
Serat Rami. Serat rami panjangnya sangat
bervariasi dari 2,5 cm sampai dengan 50 cm dengan panjang rata-rata 12,5 cm
sampai dengan 15 cm. diameternya berkisar antara 25 µ sampai dengan 75 µ dengan
rata-rata 30 – 50 µ. Bentuk memanjang serat
rami seperti silinder dengan permukaan bergaris-garis dan berkerut-kerut
membentuk benjolan-benjolan kecil. Sedangkan irisan lintang berbentuk lonjong
memanjang dengan dinding sel yang tebal dan lumen yang pipih, seperti terlihat
pada gambar.
Membujur Bentuk memanjang seperti silinder dengan permukaan
bergarisgaris dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan
kecil.
Melintang Bentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan lumen
yang pipih. Ujung sel tumpul dan tidak berlumen
Sifat fisika serat rami
dalam keadaan standar adalah sebagai berikut :
v Kekuatan :
33 – 99 gr/tex rata-rata 67 – 78 gr/tex
v Mulur : 2 – 10 % rata-rata 3 – 4 %
v Kehalusan :
0,5 – 1, 16 tex rata-rata 0,66 – 0,77 tex
v Moisture regain : 12 %
v Berat jenis :
1,50 – 1,55 rata-rata 1,51
Karakteristik serat rami
Serat rami mempunyai kelebihan dan
kekurangan dibandingkan dengan serat kapas (Tabel 1). Kelebihannya adalah serat
lebih panjang, kekuatan lebih besar, daya serap air juga lebih besar. Serat
rami yang dicampur dengan serat sintesis (polyester dan rayon) dan dijadikan
kain, apabila dipakai akan terasa dingin, tahan kusut, dan mudah menyerap
keringat. Berdasarkan sifat yang dimiliki, dalam batas tertentu serat rami
dapat digunakan sebagai suplemen serat kapas untuk bahan campuran poliester.
Akan tetapi serat rami lebih kasar dan daya mulur lebih rendah
dibandingkan karakter 169 yang dimiliki serat kapas. Oleh karena itu dalam
sistem pemintalan untuk dibuat benang atau tekstil, campuran antara serat rami
dan serat kapas atau bahan baku tekstil yang lain seperti poliester dan rayon
dengan menggunakan perbandingan tertentu adalah untuk memadukan sifat kelebihan
dan kekurangan serat rami dengan serat kapas atau serat bahan baku tekstil yang
lain. Biaya pengolahan mulai dari blowing dalam proses pemintalan,
kemudian proses pertenunan, dan selanjutnya untuk proses penyempurnaan kain
praktis sama dengan biaya pengolahan serat campuran poliester-kapas (Suratman et
al., 1993).
Mutu serat Rami
Keunggulan
serat rami dibanding serat kapas adalah :
a.
Memiliki
kekuatan tarik (Tensile Strength) lebih besar dari serat kapas
b.
Daya
serapnya (Absorbancy) tinggi hingga 12 % sedang serta kapas hanya 8 %
c.
Memiliki
warna dan kilap yang lebih tinggi
d.
Lebih
cepat kering
e.
Daya
tahan kusutnya lebih baik dari pada kapas.
Sifat Kimia serat rami :
· Pengaruh asam. Serat rami dapat turun
kekuatannya atau rusak dalam beberapa kondisi Asam kuat. Adanya asam akan
menghidrolisa selulosa menghasilkan Hidroselulosa.
·
Pengaruh Alkali. Serat rami tahan terhadap
Alkali, larutan alkali encer tidak mempengaruhi serat meskipun pada suhu
mendidih apabila tidak ada udara. Oksigen dari udara dapat menyebabkan
terjadinya Oksiselulosa.
·
Pengaruh Panas. Serat rami mempunyai ketahanan
yang baik terhadap panas. Warna serat akan berubah kekuning-kuningan bila
dipanaskan pada suhu 1200C selama ± 5 jam. Sedangkan dalam waktu
beberapa menit dengan suhu 2400C serat akan rusak.
·
Pengaruh Bakteri dan Jamur
· Serat rami sangat tahan
terhadap bakteri dan jamur.
Multifungsi kegunaan dan manfaat dari Tumbuhan Rami
Kegunaan dari tumbuhan rami : kain, sabun, minyak lampu, kertas, dupa,
dan obat-obatan yang diproduksi. Biji rami mengandung semua asam amino esensial
yang diperlukan bagi kesehatan. Minyak dari biji rami memiliki persentase
tertinggi dari asam lemak esensial dan persentase terendah lemak jenuh.
Proses dekortikasi menghasilkan limbah rami yang sangat baik untuk pupuk
organik ( kompos). Setelah mengalami bio proses, pupuk organik dari batang rami
tersebut dapat digunakan untuk pemupukan tanaman. Di samping tanaman rami itu
sendiri kelebihannya dapat digunakan untuk tanaman hortiku-tura atau tanaman
perkebunan lainnya. Kegunaan batang rami
yang lain adalah sebagai bahan baku pulp
(kertas), Pulp ini dapat digunakan sebagai substitusi serat panjang untuk
membuat kertas tulis, kertas fotocopi,
serat rami juga dapat dikembangkan untuk kertas khusus seperti kertas saring
teh celup, kertas dasar stensil, kertas rokok, dan kertas yang memerlukan
ketahanan (security papers), daya simpan yang lama seperti
kertas uang, kertas surat berharga, kertas dokumen, dan kertas peta. Bahan baku
particle board serta mempunyai kandungan cellulosa yang cukup baik untuk
dijadikan bahan baku propelant double base (bahan
baku isian dorong peluru).
Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan
ternak bergizi tinggi. Pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling
bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya. Hampir semua bagiannya
dapat digunakan. Daun dan pucuk tanaman, adalah pakan ternak ruminansia
(kambing, domba, sapi, kerbau), dengan nilai gizi tinggi.
Dengan
substitusi serat rami, rompi anti peluru para anggota TNI, bisa berharga lebih
murah, sekaligus lebih ringan ketika dipakai,
Dari daun
muda dapat dibuat "teh rami" yang memiliki rasa yang khas dan
bermanfaat untuk kesehatan (anti oksidan).
Pengolahan
tanaman Rami
Rami dipanen pada umur sekitar 6 bulan sejak
tanam. Yang dipanen adalah batangnya, dengan cara dipangkas di bagian pangkal.
Dengan budidaya yang baik, tinggi batang rami bisa mencapai 2 m, dengan
diameter batang sekitar jari orang dewasa. Karena tanaman ini berizoma
(menumbuhkan anakan), maka rumpun rami bisa dipanen terus-menerus antara 5
sampai dengan 6 tahun. Baru kemudian dibongkar, untuk dirotasi dengan tanaman
lain.
Tahapan
Pengolahan :
1. Dekortikasi yaitu memisahkan kulit rami dari
batangnya
2. Degumming yaitu menghilangkan sisa-sisa gum dan
pektin yang masih menempel pada serat,
dapat dilakukan dengan cara kimia
3. Pemutihan serat dapat dengan bahan pemutih:biasanya
menggunakan senyawa klorin (ca-hipoklorit atau na-hipoklorit) atau
hidrogenperoksida (H202)
4. Pelurusan
serat dengan bantuan alat brushing
machine,
5. Pemotongan serat memotong serat rami menjadi
sepanjang serat kapas atau polyester lainnya.
6. Penguraian bundel serat diuraikan menjadi serat
seperti serat kapas, pada tahap ini serat rami baru dapat dipintal atau
dicampur dengan serat lainnya.
v Pada umumnya cara
pemisahan rami yaitu batang
rami yang dipanen, segera dibersihkan dari daun dan pucuknya dibuang. Setelah
dibersihkan daunnya, batang rami dikupas kulitnya. Caranya, batang rami digaris
memanjang menggunakan ujung pisau, lalu kulit dibuka dan ditarik. Proses ini
disebut dekortikasi, dan bisa dilakukan secara manual,
maupun masinal (dengan mesin). Kayu rami kemudian dijemur sebagai kayu bakar,
untuk pulp (bubur kertas), bahkan bisa diolah menjadi Nitro Selulosa, sebagai
bahan amunisi (mesiu). Kulit rami hasil dekortikasi, harus segera diolah lebih
lanjut, dijemur, atau diberi threatment, agar tidak tercemar bakteri atau
kapang. Sebab kulit rami sangat peka busuk, yang berakibat rusaknya serat.
Serat rami mentah hasil dekortikasi ini disebut China Grass..
v Kemampuan menyerap air
pada serat rami lebih tinggi dibanding serat
Serat kapas, sehingga serat rami lebih mudah menyerap keringat.
mengandung lignin. Terdapatnya lignin mengakibatkan serat menjadi berwarna
kecokelatan bila diterpa sinar matahari dalam waktu yang lama, sehingga bila
dipakai untuk bahan tekstil perlu diputihkan.www.themegallery.com
v Tujuan proses degumming
ialah PROSES DEGUMMING PADASERAT RAMI
KASAR untuk menghilangkan sebanyak mungkin senyawa gum yang masih ada di
antara helaian serat rami. Pada serat rami kasar kandungan gum nya
berkisar Proses degumming biasanya
dilakukan dengan cara memasak antara 25-30% china grass dengan larutan alkali
selama beberapa jam. Cara degumming ada beberapa macam, antara lain menggunakan
NaOH 0,5%, Na2C03, Na-tripolifosfat 3% serta bahan pembasah (teepol) sebanyak
3% www.themegallery.com
v Proses ini ditujukan
untuk PEMUTIHAN PADA SERAT HASILPROSES DEGUMMING membuat serat setelah proses
degumming masih berwarna kekuning-kuningan
Sampai saat ini, proses pemutihan menjadi putih seperti kapas.
Dilaksanakan dengan cara merendam serat setelah proses degumming dengan senyawa
klorin (Ca-hipoklorit atau Na-hipoklorit) atau hidrogen peroksida (H202).
Perendaman ini diikuti dengan pemanasan pada suhu 50°C selama 1 jam,kemudian
baru dicuci dan dikeringkan. Serat
rami hasil deguming ini, masih harus diproses Softening, yakni proses pelepasan
dan penghalusan. Proses ini bisa dilakukan secara kimia maupun mekanis. Proses
softening diperlukan agar serat rami bisa dipintal dan ditenun. Proses terakhir
adalah Cutting dan Opening, untuk memisah serat rami menjadi dua macam. Serat
panjangnya disebut Rami Top, dan serat pendeknya Staple Fibre. Dengan
dihasilkannya dua produk ini, berakhirlah proses pengolahan kulit batang rami,
hingga menjadi serat yang siap pintal dan tenun. www.themegallery.com
v Namun Serat yang
dihasilkan berwarna putih seperti kapas dan mengkilat. perlakuan pemutihan
serat ini dapat berpengaruh pada kekuatan serat. Penggunaan bahan pemutih
terlalu banyak dapat menurunkan kekuatan serat.www.themegallery.com
SERAT
JUTE
SERAT
jute adalah serat yang didapat dari
kulit batang tanamanan Corchorus capsularis dan Corchorusolitorius.
Tanaman
jute yang ditanam untuk diambil seratnya mempunyai batang kecil, tinggi lurus.
Tinggi pohon jute antara 1,5 meter-4,8 meter dan diameter batang 1,25 cm-2 cm.
Daun-daunnya terutama terdapat pada bagian atas pohon.
Dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Diperkirakan yute berasal dari daerah sekitar
Laut Tengah dan kemudian banyak ditanam di Asia, terutama di India dan
Pakistan. Serat yute mempunyai kekuatan dan kilau sedang tetapi serat kasar.
Digunakan sebagai bahan pembungkus dan karung, di industri dipakai sebagai
pelapis permadani, isolasi listrik, dan tali temali. Tanaman jute yang ditanam
untuk diambil seratnya mempunyai batang kecil, tinggi, dan lurus.
Komposisi serat jute :
Selulosa ...........................................................71%
Lignin .............................................................
13%
Hemi selulosa .................................................13%
Pektin .............................................................0,2%
Zat-zat lain yang larut dalam air ....................2,3%
Lemak dan lilin ..............................................0,5%
Sifat serat jute :
Serat jute mempunyai kekuatan dan
kilau sedang, tetapi mulurnya sangat rendah dan getas
• Seratnya kasar sehingga membatasi
kehalusan benang
• Higroskopis
• Moisture regain 12,5%
Penggunaan
serat jute sebagai bahan pembungkus dan karung, sebagai tekstil industri
pelapis permadani, isolasi listrik, tali-temali, terpal, dan bahan untuk atap.
Tetapi untuk jenis makanan tertentu jute tidak baik dipergunakan sebagai bahan
pembungkus karena bulu-bulu yang putus akan mengotori makanannya.
Kesimpulan
1.
SERAT Flax/Linen adalah serat yang diambil dari
batang Linum Usitatissium. Tinggi tanaman flax
1-1,25 meter dengan diameter batangnya kira-kira 0,25-0,38 cm.
Sifat Serat Flax :
· Serat flax lebih kuat dibandingkan serat
selulosa lainnya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
· Moisture regain 7-8% (pada kondisi standar)
· Komposisi serat flax dua kali serat
kapas.
· Mudah kusut, karenanya ketika dalam
penyetrikaan harus dalam keadaan lembab
· Pegangan, kekuatan dan bundle serat
yang menebal dan menipis sehingga dapat memberikan tekstur tertentu pada
kainnya.
· Serat flax berwarna keabu-abuan jika
proses pembusukan dilakukan dengan embun, tetapi warna menjadi
kekuning-kuningan dengan proses pembusukan dengan air.
Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
2.
Serat
Rami
yaitu serat alami (tumbuhan)yang dihasilan oleh tanaman rami.
Keunggulan
serat rami dibanding serat kapas adalah :
a.
Memiliki kekuatan tarik (Tensile Strength) lebih
besar dari serat kapas
b.
Daya serapnya (Absorbancy) tinggi hingga 12 %
sedang serta kapas hanya 8 %
c.
Memiliki warna dan kilap yang lebih tinggi
d.
Lebih cepat kering
e.
Daya tahan kusutnya lebih baik dari pada kapas.
Bentuk Serat Rami. Serat rami panjangnya sangat bervariasi dari 2,5 cm sampai
dengan 50 cm dengan panjang rata-rata 12,5 cm sampai dengan 15 cm. diameternya
berkisar antara 25 µ sampai dengan 75 µ dengan rata-rata 30 – 50 µ. Bentuk memanjang serat rami seperti silinder dengan
permukaan bergaris-garis dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil.
Sedangkan irisan lintang berbentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang
tebal dan lumen yang pipih, seperti terlihat pada gambar.
Membujur Bentuk
memanjang seperti silinder dengan permukaan bergarisgaris dan
berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil.
Melintang Bentuk
lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal danlumen yang pipih. Ujung sel
tumpul dan tidak berlumen.
Sifat fisika serat rami
dalam keadaan standar adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan : 33 – 99 gr/tex rata-rata 67 – 78
gr/tex
2. Mulur : 2 – 10 % rata-rata 3 – 4 %
3. Kehalusan : 0,5 – 1, 16 tex rata-rata 0,66 – 0,77
tex
4. Moisture regain : 12 %
5. Berat jenis : 1,50 – 1,55 rata-rata 1,51
Sifat Kimia :
§ Pengaruh asam. Serat
rami dapat turun kekuatannya atau rusak dalam beberapa kondisi Asam kuat.
Adanya asam akan menghidrolisa selulosa menghasilkan Hidroselulosa.
§ Pengaruh Alkali. Serat
rami tahan terhadap Alkali, larutan alkali encer tidak mempengaruhi serat
meskipun pada suhu mendidih apabila tidak ada udara. Oksigen dari udara dapat
menyebabkan terjadinya Oksiselulosa.
§ Pengaruh Panas. Serat
rami mempunyai ketahanan yang baik terhadap panas. Warna serat akan berubah
kekuning-kuningan bila dipanaskan pada suhu 1200C selama ± 5 jam.
Sedangkan dalam waktu beberapa menit dengan suhu 2400C serat akan
rusak.
§ Pengaruh Bakteri dan
Jamur
§ Serat rami sangat tahan
terhadap bakteri dan jamur.
3.
Serat
Jute yaitu serat alami(tumbuhan) yang paling banyak
digunakan sebagai kebutuhan hidup manusia.Serat ini terbuat dari semua jenis
batang kulit pohon. Jute ini banyak digunakan untuk membuat tali
tambang,kertas,karpet,gorden,dan juga pelapis kursi mebel. Serat jute ini
banyak juga dipakai di perindustrian tekstil dan mebel. Serat yang didapat dari
kulit batang tanaman Corchoruscapsularis danCorchorusolitorius Serat yute mempunyai kekuatan dan kilau sedang tetapi serat kasar. Digunakan sebagai bahan pembungkus dan karung, di industri dipakai sebagai pelapis permadani, isolasi listrik, dan tali temali. Tinggi pohon jute antara 1,5 – 4,8 m;diameter batang 1,25 – 2 cm. Ciri fisik dari serat jute adalah memiliki kekuatan serta berkilau sedangkan permukaannya terasa kasar. Jute dapat ditanam didaerah tropis maupun subtropis dengan kondisi cuaca yang hangat dan lembab kadang tumbuh baik dipinggiran sungai.