Minggu, 23 November 2014



Serat alam

1.1. Serat Kapas

Kapas adalah tumbuhan tahunan dari tanaman subtropis. Diperkirakan
bahwa kapas sudah dipakai sebagai pengganti bahan tekstil di India,
Cina dan Peru pada sekitar tahun-tahun 2000-5000 SM. Produksi kapas
kemudian meluas ke Eropa melalui India, Mesir dan Spanyol. Mula-mula
di India, Tumbuh pohon-pohon secara liar yang berbuah seperti wol
dengan keindahan dan mutu yang melebihi wol dari domba. Di
pertengahan abad XVIII, wol dan kain linen lebih banyak digunakan
daripada kapas. Pemakaian kapas meningkat setelah terjadi Revolusi
Industri, yaitu mulai ditemukannya mesin-mesin antara lain adalah mesin
pemisah biji kapas (cotton gin). Kemudian kapas menempati tempat
pertama dalam urutan sebagai bahan pakaian. Bahkan ketika distribusi
pemakain relatif menurun, kapas masih berperan utama sebagai bahan
tekstil baik untuk kerajinan maupun sandang. Di abad XX ini penghasil
kapas nomor satu adalah Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh
negara-negara penghasil kapas lainnya, seperti: Cina, India, Pakistan,
Brasil, Turki, Mesir, Meksiko, Sudan dan beberapa negara lain yang ratarata
mempunyai hasil sejuta bal setiap tahunnya.

1.2. Serat Yute

Serat yang didapat dari kulit batang tanaman Corchorus capsularis dan
Corchorus olitorius. Dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Diperkirakan yute
berasal dari daerah sekitar Laut Tengah dan kemudian banyak ditanam di
Asia, terutama di India dan Pakistan. Serat yute mempunyai kekuatan
dan kilau sedang tetapi serat kasar. Digunakan sebagai bahan
pembungkus dan karung, di Industri dipakai sebagai pelapis permadani,
isolasi listrik, dan tali temali.

1.3. Serat Rami

Serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea, sejarah awal
mula rami diketahui melalui tulisan tua dari tahun 600 SM di daerah Cina.
Sementara berdasarkan penelitian para ahli dikatakan bahwa beberapa
pembungkus mumi dari tahun 5000–3300 SM sudah menggunakan serat
rami. Serat rami berwarna sangat putih, berkilau dan tidak berubah
warnanya karena sinar matahari, serat ini sangat tahan terhadap bakteri
dan jamur.

Dimanfaatkan sebagai bahan jala, kanvas dan tali temali. Di Jepang
Serat ini dipakai sebagai benang tenunan, kimono dan kemeja. Sangat
baik digunakan sebagai bahan kerajinan dengan tenunan ATBM dan
dikombinasi sulaman.

1.4. Serat Flax/linen

Serat ini diambil dari batang Linum usitatissimum. Produksi flax pertamatama
dilakukan oleh Mesir. Benang dan kain yang dibuat dari serat flax
lebih dikenal dengan nama linen. Tanaman flax adalah salah satu
tanaman yang pertama dalam peradaban manusia dan telah ditanam
lebih dari 6000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Kekuatan serat flax dua
kali lipat dari pada serat kapas, kilapnya baik tetapi kaku. Serat flax
terutama digunakan untuk bahan pakaian dan di Industri digunakan untuk
benang jahit dan jala.

1.5. Serat Henep

Serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis sativa. Diperkirakan
telah digunakan semenjak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah.
Daya tarik dan kekuatannya cukup tinggi dan dimanfaatkan sebagai tali
pancing, benang jahit, tali temali, tali pengepakan dan kanvas.

1.6. Rosela (Java Yute)

Serat yang diperoleh dari tanaman Hisbiscus sabdariffa. Terutama
ditanam di Indonesia (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Selain di Indonesia
serat Rosela juga ditanam di India, Bangladesh Ceylon, Filipina dan
Hindia Barat (Soepriyono, dkk, 1974).

Serat Rosela yang baik warnanya krem sampai putih dan berkilau
dengan kekuatan yang cukup baik. Serat Rosela banyak dipakai sebagai
bahan pembuat kanvas, benang permadani, kain pelapis kursi. Saat ini
kelopak bunga dari serat rosela banyak dimanfaatkan sebagai minuman
dan obat alami.

1.7. Serat Pelepah pisang

Serat yang diperoleh dari batang atau pelepah pisang Musa paradisiaca.
Biasanya dipilih pisang batu yang mempunyai kekuatan tinggi dan kilau
warna yang baik, panjang serat sampai 2 meter, proses pengerjaannya
manual dan setelah ditenun bisa dibuat baju, selendang, tas, tempat vas,
sandal dan lain sebagainya.

1.8. Serat Nenas

Diperoleh dari daun tanaman Agave sisalana, untuk memperoleh serat ini
dengan cara dikerok daunnya, serat putih dan mempunyai kekuatan
seperti sutera. Digunakan sebagai bahan sandang dan kerajinan.

1.9. Serat Lidah Mertua

Diperoleh dari serat daun jenis Sansivera trifasciata. Termasuk
penemuan serat baru dan mempunyai warna putih, kilau dan
kekuatannya seperti sutera. Banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan
dan sandang.

1.10. Serat Enceng Gondok

Serat yang diperoleh dari batang tanaman air enceng gondok (Eichhornia
crassipes solms), yang diperoleh dengan cara tanaman enceng gondok
dipotong 10 cm dari akar dan 10 cm dari daun. Serat berwarna coklat,
kuat, tahan panas dan tahan cuci. dapat digunakan sebagai bahan baku
kerajinan dan media batik.

1.11. Serat Sutera

Serat ini berbentuk filamen dan dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu
membentuk kepompong. Serat sutera adalah serat yang diperoleh dari
sejenis serangga yang disebut lepidoptera. Serat sutera mempunyai sifat
daya serapnya tinggi, kekuatanya tinggi, pegangannya lembut, tahan
kusut dan kenampakannya mewah Pemanfaatannya telah dimulai sejak
kira-kira 2600 tahun sebelum masehi di negara Cina. Di Jepang ulat-ulat
sutera ini dipelihara oleh para petani di sekitar abad pertengahan.
Kemudian dari dunia perdagangan lewat maritim sutera dibawa
menyebar ke Asia dan Eropa, karena hasil dari sutera ini ternyata
keuntungan yang cukup besar, selain itu dimanfaatkan untuk pakaian
wanita, kaos kaki wanita, dasi dan lain sebagainya.

1.12. W o l

Merupakan serat yang terpenting diantara serat-serat binatang, berasal
dari bulu biri-biri, serat berbentuk stapel atau pendek. Wol berasal dari
Asia Tengah kemudian tersebar ke Eropa Barat dan Cina Timur melalui
Babilonia dan Roma. Wol sudah dikenal sejak masa sebelum masehi. Hal
ini tertulis dalam kitab suci agama Kristen (Alkitab); baik yang berasal di
zaman sebelum Kristus lahir (Perjanjian Lama), maupun yang berasal di
zaman sesudah Kristus lahir (Perjanjian Baru). Demikian pula dalam
dokumen kuno di Negeri Cina ditemukan sejumlah tradisi mengenai wol.
Dari dua kenyataan di atas tampak bahwa peternakan-peternakan domba mempunyai sejarah yang panjang. Ada tiga macam domba untuk bahan
tekstil yaitu merino, campuran/peranakan dan domba asli/dalam negeri.
Merino menghasilkan wol halus dan di temui di Australia, Afrika Selatan,
Amerika Serikat dan Uni Soviet yang memiliki dataran yang kering. Wol
dari domba Merino adalah bahan untuk pakaian yang berbenang halus.
Peranakan/campuran menghasilkan wol yang lebih kasar dari Merino dan
digunkan untuk bahan tekstil berat, babut dan rajutan wol. Domba jenis
ini dapat ditemui di Selandia Baru, Argentina dan Australia yang memiliki
daerah bercurah hujan tinggi. Domba ini banyak diternak di Asia seperti
Cina, Rusia dan Mongolia. Wol dapat digunakan sebagai bahan baku
untuk pakaian, baju hangat, selimut atau permadani, benang wol
digunakan untuk karya kerjinan tenun,tapestri, rajut dan sebagainya.

Serat sintetis

2.1. Rayon Asetat

Selulosa asetat dibuat oleh Schutsenberger pada tahun 1969, dengan
memanaskan selulosa dengan asetat anhidrida dalam tabung tertutup.
Kain yang dibuat biasanya untuk pakaian anak-anak karena sifatnya yang
lembut.

2.2. Polyester

Termasuk di dalamnya trylene, dacron dan sejenisnya. Pertama-tama
ditemukan tahun 1944. Awalnya adalah atas dasar penelitian Carothers
di tahun 1941 kemudian serat polyester dikembangkan oleh J.B.
Whinfield Dickson dari Calico Printers Associated. Pembuatan polyesther
dibuat dari asam tereftalat dan etilena glicol, Dacron dibuat dari asamnya,
sedangkan trylene dibuat dari dimetil ester asam tereftalat dengan etilena
glicol. Etilena berasal dari penguraian minyak tanah yang dioksidasi
dengan udara, menjadi etilenaoksida yang kemudian dihidroksi menjadi
etilena glikol.

Serat ini digunakan untuk kebutuhan tekstil sandang, tirai, talitemali,
jala, kain layar dan terpal. Dacron digunakan untuk pengisi bantal,
boneka atau kerajinan lainnya.

2.3. Poliuretan (spandek) dan Lycra

Serat spandek menyerupai karet, mempunyai sifat elastis yang baik,
disebabkan oleh struktur kimianya. Lycra mempunyai kelebihan tahan
terhadap zat kimia, minyak dan matahari, lycra dapat dicuci berulangulang
dengan mesin cuci pada suhu 60°C, keuntungan yang lain lycra
warnanya putih dan dapat dicelup (diwarna). Dapat digunakan untuk
pakaian wanita, kaos tangan dan kaos kaki, ikat pinggang, baju senam
dan sebagainya.

2.4. Nylon (Poliamida)

Pertama kali ditemukan oleh Wallace H. Carothers pada tahun 1928.
Dari bahan heksametilena diamina dan asam adipat. Nylon mempunyai
sifat elastisitas yang tinggi. Nylon 66, Nylon 610, Nylon 6 dan Nylon 7
berbeda-beda satu dengan yang lainnya karena mempunyai sifat dan
manfaat yang berbeda. Serat poliamida ternyata cukup baik untuk
dipergunakan sebagai tali parasut, tali-temali yang memerlukan kekuatan
dan daya tarik yang tinggi, benang terpal, jala, tali pancing dan karpet,
tekstil sandang dan keperluan rumah tangga.

2.5. Acrylic

Pembuatannya dimulai tahun 1934 dan baru diproduksi tahun 1944.
Serat buatan ini dipergunakan untuk bahan tekstil sandang, kain rajut dan
selimut. Benang acrylic sangat banyak fariasi dan warnanya, digunakan
untuk bahan kerajinan renda,rajut, tenun dan sulam.



Serat tekstil adalah suatu benda yang memiliki perbandingan antara panjang dan diameter sangat besar. Serat dapat digunakan sebagai serat tekstil harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah panjang, fleksbilitas, dan kekuatan.
Serat tekstil merupakan bahan dasar pembuatan benang dengan cara dipintal, benang yang telah jadi kemudian ditenun menjadi kain dengan cara menganyam benang lusi dan pakan. Benang lusi adalah benang yang terletak kearah panjang kain , benang pakan adalah benang yang terletak kearah lebar kain.
Setelah menjadi kain masih banyak pekerjaan lain yang dilakukan terhadap kain tersebut untuk memperbaiki kualitas dan daya guna dari kain tersebut seperti diputihkan, dicelup, dicap, dan finishing. Pekerjaan ini disebut dengan penyempurnaan tekstil. Kadang – kadang penyemurnaan tekstil juga dilakukan pada benang.

Penggolongan Serat
Serat tekstil digolongkan atas serat alam dan serat buatan klasifikasi serat tekstil

Sifat Fisika Serat
1. Panjang Serat
Panjang serat yang digunakan untuk bahan tekstil lebih besar seribu kali dari diameternya. Perbandingan yang sangat besar memberikan sifat fleksibilitas (mudah dirubah bentuknya) sehingga memungkinkan untuk dapat dipintal.
Panjang serat ini juga menentukan nomor dan kehalusan benang yang dikendaki.
Pada umumnya bentuk panjang serat dapat dibedakan dalam ;
- stapel
- filamen
- tow,
- monofil
Stapel
Adalah serat-serat yang panjangnya hanya beberapa inchi ( 1 inchi = 2,54 cm ).
Serat alam pada umumnya panjangnya berbentuk stapel. Serat buatan diproduksi dalam bentuk stapel dengan cara memotong filamen menjadi stapel yang panjangnya 1 – 6 inchi.


Filamen
Adalah serat – serat yang sangat panjang ,misalnya serat sutera. Serat buatan mula-mula dibuat dalam bentuk filmen.
Tow
Adalah multi filamen yang terdiri dari puluhan atau ratusan ribu filamen dalam bentuk berkas seperti silver, kadang-kadang dengan antihan sedikit.
Monofil
Adalah monofilamen artinya satu filamen. Benang monofilamen adalah benang yang terdiri dari satu helai filamen.


FIKASI SERAT
Serat di bagi menjadi 2 yaitu Serat Alam dan serat Buatan
Serat Alam Yaitu, Serat Alam biji,Batang,daun dan Buah
SERAT ALAM
SERAT ALAM adalah serat yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari SERAT alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan.
SERAT alam digolongkan lagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.    Serat tumbuh tumbuhan
2.    Serat Binatang
3.    Serat Minera 
 Batang
    SERAT yang berasal dari batang antara lain yaitu SERAT Flax, Rami, Jute, Rosela, Henep,Urena, Kenap dan  Sun.
SERAT Flax/Linen
     SERAT Flax/Linen adalah serat yang diambil dari batang Linum Usitatissium. Tinggi tanaman flax 1-1,25 meter dengan diameter batangnya kira-kira 0,25-0,38 cm. Flax adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh disegala cuaca dan keadaan tanah. Panenan tanaman flax dikerjakan dengan cara mencabut tanaman dengan tangan ataupun dengan mesin.

    Serat-serat batang flax berkelompok menjadi satu dibawah kulit batang. Masing-masing serat dipadukan oleh zat yang disebut pectin, malam dan gon. Untuk menguraikannya, maka pectin tersebut harus dilarutkan dengan pertolongan bakteri pembusuk. Peristiwa ini disebut pembusukan/retting.
    Pembusukan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam produksi flax. Proses ini dapat dilakukan dipeladangan yang disebut pembusukan embun, dan di sungai atau di tangki-tangki yang diberi bakteri.
    Proses pemisahan serat merupakan proses memisahkan bagian kayu dengan kelompok serat. Batang dilakukan pada rol-rol bergerigi sehingga batang patah-patah dan bagian kayunya dipisahkan secara mekanik. Selanjutnya serat disisir kayu atau baja untuk memisahkan serat pendek dan membuat seratnya lebih terasa lembut. Tetapi karena sifat serat flax senang berkumpul maka beberapa bagian akan patah dan lainnya akan memberikan benang yang tidak rata, yakni satu bagian benang yang tebal dan bagian lainnya tipis. Ini merupakan karakteristik kain dari sert flax. Kumpulkan serat flax yang panjang disebut line.
Sifat Serat Flax :
·      Serat flax lebih kuat dibandingkan serat selulosa lainnya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
·      Moisture regain 7-8% (pada kondisi standar)
·      Komposisi serat flax dua kali serat kapas.
·      Mudah kusut, karenanya ketika dala penyetrikaan harus dalam keadaan lembab
·      Pegangan, kekuatan dan bundle serat yang menebal dan menipis sehingga dapat memberikan tekstur tertentu pada kainnya.
·      Serat flax berwarna keabu-abuan jika proses pembusukan dilakukan dengan embun, tetapi warna menjadi kekuning-kuningan dengan proses pembusukan dengan air.
Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
SERAT RAMI 
SERAT Rami Tanaman rami (Boehmeria nivea) merupakan tanaman tahunan yang mudah tumbuh dan berkembang baik di daerah tropis.  Rami merupakan tanaman yang serba guna. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan temak bergisi tinggi, pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya.
    Serat rami ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi (selulose α). Selulosa α berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur pokok pembuatan bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis kertas berharga.
    Tanaman rami juga sangat baik ditanam di lahan gundul atau di lereng ketinggian yang memiliki kemiringan besar.Karena rami tumbuh dari tunas akar sehingga dapat tumbuh dan berkembang biak berumpun dengan cepat seperti halnya bambu. Oleh karena itu tanaman rami sangat efektif untuk menahan erosi.
    Bentuk Serat Rami. Serat rami panjangnya sangat bervariasi dari 2,5 cm sampai dengan 50 cm dengan panjang rata-rata 12,5 cm sampai dengan 15 cm. diameternya berkisar antara 25 µ sampai dengan 75 µ dengan rata-rata 30 – 50 µ. Bentuk memanjang serat rami seperti silinder dengan permukaan bergaris-garis dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil. Sedangkan irisan lintang berbentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan lumen yang pipih, seperti terlihat pada gambar.
Membujur Bentuk memanjang seperti silinder dengan permukaan bergarisgaris dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil.
Melintang Bentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan lumen yang pipih. Ujung sel tumpul dan tidak berlumen
  
Sifat fisika serat rami dalam keadaan standar adalah sebagai berikut :
v Kekuatan              : 33 – 99 gr/tex rata-rata 67 – 78 gr/tex
v Mulur                    : 2 – 10 % rata-rata 3 – 4 %
v Kehalusan             : 0,5 – 1, 16 tex rata-rata 0,66 – 0,77 tex
v Moisture regain    : 12 %
v Berat jenis                        : 1,50 – 1,55 rata-rata 1,51
  Karakteristik serat rami
Serat rami mempunyai kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan serat kapas (Tabel 1). Kelebihannya adalah serat lebih panjang, kekuatan lebih besar, daya serap air juga lebih besar. Serat rami yang dicampur dengan serat sintesis (polyester dan rayon) dan dijadikan kain, apabila dipakai akan terasa dingin, tahan kusut, dan mudah menyerap keringat. Berdasarkan sifat yang dimiliki, dalam batas tertentu serat rami dapat digunakan sebagai suplemen serat kapas untuk bahan campuran poliester. Akan tetapi serat rami lebih kasar dan daya  mulur lebih rendah dibandingkan karakter 169 yang dimiliki serat kapas. Oleh karena itu dalam sistem pemintalan untuk dibuat benang atau tekstil, campuran antara serat rami dan serat kapas atau bahan baku tekstil yang lain seperti poliester dan rayon dengan menggunakan perbandingan tertentu adalah untuk memadukan sifat kelebihan dan kekurangan serat rami dengan serat kapas atau serat bahan baku tekstil yang lain. Biaya pengolahan mulai dari blowing dalam proses pemintalan, kemudian proses pertenunan, dan selanjutnya untuk proses penyempurnaan kain praktis sama dengan biaya pengolahan serat campuran poliester-kapas (Suratman et al., 1993).
  Mutu serat Rami
            Keunggulan serat rami dibanding serat kapas adalah :
a.       Memiliki kekuatan tarik (Tensile Strength) lebih besar dari serat kapas
b.      Daya serapnya (Absorbancy) tinggi hingga 12 % sedang serta kapas hanya 8 %
c.       Memiliki warna dan kilap yang lebih tinggi
d.      Lebih cepat kering
e.       Daya tahan kusutnya lebih baik dari pada kapas.
  Sifat Kimia serat rami :
·    Pengaruh asam. Serat rami dapat turun kekuatannya atau rusak dalam beberapa kondisi Asam kuat. Adanya asam akan menghidrolisa selulosa menghasilkan Hidroselulosa.
·       Pengaruh Alkali. Serat rami tahan terhadap Alkali, larutan alkali encer tidak mempengaruhi serat meskipun pada suhu mendidih apabila tidak ada udara. Oksigen dari udara dapat menyebabkan terjadinya Oksiselulosa.
·       Pengaruh Panas. Serat rami mempunyai ketahanan yang baik terhadap panas. Warna serat akan berubah kekuning-kuningan bila dipanaskan pada suhu 1200C selama ± 5 jam. Sedangkan dalam waktu beberapa menit dengan suhu 2400C serat akan rusak.
·       Pengaruh Bakteri dan Jamur
·       Serat rami sangat tahan terhadap bakteri dan jamur.
  Multifungsi kegunaan dan manfaat dari Tumbuhan Rami
      Kegunaan dari tumbuhan rami : kain, sabun, minyak lampu, kertas, dupa, dan obat-obatan yang diproduksi. Biji rami mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan bagi kesehatan. Minyak dari biji rami memiliki persentase tertinggi dari asam lemak esensial dan persentase terendah lemak jenuh.
  Proses dekortikasi menghasilkan limbah rami yang sangat baik untuk pupuk organik ( kompos). Setelah mengalami bio proses, pupuk organik dari batang rami tersebut dapat digunakan untuk pemupukan tanaman. Di samping tanaman rami itu sendiri kelebihannya dapat digunakan untuk tanaman hortiku-tura atau tanaman perkebunan lainnya. Kegunaan batang rami yang lain adalah sebagai bahan baku pulp (kertas), Pulp ini dapat digunakan sebagai substitusi serat panjang untuk membuat kertas tulis, kertas fotocopi, serat rami juga dapat dikembangkan untuk kertas khusus seperti kertas saring teh celup, kertas dasar stensil, kertas rokok, dan kertas yang memerlukan ketahanan (security papers), daya simpan yang lama seperti kertas uang, kertas surat berharga, kertas dokumen, dan kertas peta. Bahan baku particle board serta mempunyai kandungan cellulosa yang cukup baik untuk dijadikan bahan baku propelant double base (bahan baku isian dorong peluru).
 Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan ternak bergizi tinggi. Pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya. Hampir semua bagiannya dapat digunakan. Daun dan pucuk tanaman, adalah pakan ternak ruminansia (kambing, domba, sapi, kerbau), dengan nilai gizi tinggi.
Dengan substitusi serat rami, rompi anti peluru para anggota TNI, bisa berharga lebih murah, sekaligus lebih ringan ketika dipakai,
Dari daun muda dapat dibuat "teh rami" yang memiliki rasa yang khas dan bermanfaat untuk kesehatan (anti oksidan).
  Pengolahan tanaman Rami
 Rami dipanen pada umur sekitar 6 bulan sejak tanam. Yang dipanen adalah batangnya, dengan cara dipangkas di bagian pangkal. Dengan budidaya yang baik, tinggi batang rami bisa mencapai 2 m, dengan diameter batang sekitar jari orang dewasa. Karena tanaman ini berizoma (menumbuhkan anakan), maka rumpun rami bisa dipanen terus-menerus antara 5 sampai dengan 6 tahun. Baru kemudian dibongkar, untuk dirotasi dengan tanaman lain.
Tahapan Pengolahan :
1. Dekortikasi yaitu memisahkan kulit rami dari batangnya
2. Degumming yaitu menghilangkan sisa-sisa gum dan pektin yang masih menempel   pada serat, dapat dilakukan dengan cara kimia
3. Pemutihan serat dapat dengan bahan pemutih:biasanya menggunakan senyawa klorin (ca-hipoklorit atau na-hipoklorit) atau hidrogenperoksida (H202)
4. Pelurusan serat dengan bantuan alat brushing machine,
5. Pemotongan serat memotong serat rami menjadi sepanjang serat kapas atau polyester lainnya.
6. Penguraian bundel serat diuraikan menjadi serat seperti serat kapas, pada tahap ini serat rami baru dapat dipintal atau dicampur dengan serat lainnya.
v  Pada umumnya cara pemisahan rami yaitu batang rami yang dipanen, segera dibersihkan dari daun dan pucuknya dibuang. Setelah dibersihkan daunnya, batang rami dikupas kulitnya. Caranya, batang rami digaris memanjang menggunakan ujung pisau, lalu kulit dibuka dan ditarik. Proses ini disebut dekortikasi, dan bisa dilakukan secara manual, maupun masinal (dengan mesin). Kayu rami kemudian dijemur sebagai kayu bakar, untuk pulp (bubur kertas), bahkan bisa diolah menjadi Nitro Selulosa, sebagai bahan amunisi (mesiu). Kulit rami hasil dekortikasi, harus segera diolah lebih lanjut, dijemur, atau diberi threatment, agar tidak tercemar bakteri atau kapang. Sebab kulit rami sangat peka busuk, yang berakibat rusaknya serat. Serat rami mentah hasil dekortikasi ini disebut China Grass..
v  Kemampuan menyerap air pada serat rami lebih tinggi dibanding serat  Serat kapas, sehingga serat rami lebih mudah menyerap keringat. mengandung lignin. Terdapatnya lignin mengakibatkan serat menjadi berwarna kecokelatan bila diterpa sinar matahari dalam waktu yang lama, sehingga bila dipakai untuk bahan tekstil perlu diputihkan.www.themegallery.com
v  Tujuan proses degumming ialah PROSES DEGUMMING PADASERAT RAMI KASAR untuk menghilangkan sebanyak mungkin senyawa gum yang masih ada di antara helaian serat rami. Pada serat rami kasar kandungan gum nya berkisar  Proses degumming biasanya dilakukan dengan cara memasak antara 25-30% china grass dengan larutan alkali selama beberapa jam. Cara degumming ada beberapa macam, antara lain menggunakan NaOH 0,5%, Na2C03, Na-tripolifosfat 3% serta bahan pembasah (teepol) sebanyak 3% www.themegallery.com
v  Proses ini ditujukan untuk PEMUTIHAN PADA SERAT HASILPROSES DEGUMMING membuat serat setelah proses degumming masih berwarna kekuning-kuningan  Sampai saat ini, proses pemutihan menjadi putih seperti kapas. Dilaksanakan dengan cara merendam serat setelah proses degumming dengan senyawa klorin (Ca-hipoklorit atau Na-hipoklorit) atau hidrogen peroksida (H202). Perendaman ini diikuti dengan pemanasan pada suhu 50°C selama 1 jam,kemudian baru dicuci dan dikeringkan. Serat rami hasil deguming ini, masih harus diproses Softening, yakni proses pelepasan dan penghalusan. Proses ini bisa dilakukan secara kimia maupun mekanis. Proses softening diperlukan agar serat rami bisa dipintal dan ditenun. Proses terakhir adalah Cutting dan Opening, untuk memisah serat rami menjadi dua macam. Serat panjangnya disebut Rami Top, dan serat pendeknya Staple Fibre. Dengan dihasilkannya dua produk ini, berakhirlah proses pengolahan kulit batang rami, hingga menjadi serat yang siap pintal dan tenun. www.themegallery.com
v  Namun Serat yang dihasilkan berwarna putih seperti kapas dan mengkilat. perlakuan pemutihan serat ini dapat berpengaruh pada kekuatan serat. Penggunaan bahan pemutih terlalu banyak dapat menurunkan kekuatan serat.www.themegallery.com
  SERAT JUTE
SERAT jute adalah serat yang didapat dari kulit batang tanamanan Corchorus capsularis dan Corchorusolitorius.
Tanaman jute yang ditanam untuk diambil seratnya mempunyai batang kecil, tinggi lurus. Tinggi pohon jute antara 1,5 meter-4,8 meter dan diameter batang 1,25 cm-2 cm. Daun-daunnya terutama terdapat pada bagian atas pohon. Dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Diperkirakan yute berasal dari daerah sekitar Laut Tengah dan kemudian banyak ditanam di Asia, terutama di India dan Pakistan. Serat yute mempunyai kekuatan dan kilau sedang tetapi serat kasar. Digunakan sebagai bahan pembungkus dan karung, di industri dipakai sebagai pelapis permadani, isolasi listrik, dan tali temali. Tanaman jute yang ditanam untuk diambil seratnya mempunyai batang kecil, tinggi, dan lurus.

Komposisi serat jute :

 Selulosa ...........................................................71%
 Lignin ............................................................. 13%
Hemi selulosa .................................................13%
Pektin .............................................................0,2%
Zat-zat lain yang larut dalam air ....................2,3%
Lemak dan lilin ..............................................0,5%
  Sifat serat jute :
Serat jute mempunyai kekuatan dan kilau sedang, tetapi mulurnya sangat rendah dan getas
•    Seratnya kasar sehingga membatasi kehalusan benang
•    Higroskopis
•    Moisture regain 12,5%
Penggunaan serat jute sebagai bahan pembungkus dan karung, sebagai tekstil industri pelapis permadani, isolasi listrik, tali-temali, terpal, dan bahan untuk atap. Tetapi untuk jenis makanan tertentu jute tidak baik dipergunakan sebagai bahan pembungkus karena bulu-bulu yang putus akan mengotori makanannya.
  Kesimpulan
1.       SERAT Flax/Linen adalah serat yang diambil dari batang Linum Usitatissium. Tinggi tanaman flax  1-1,25 meter dengan diameter batangnya kira-kira 0,25-0,38 cm.
   Sifat Serat Flax :
·      Serat flax lebih kuat dibandingkan serat selulosa lainnya, tetapi kurang elastic dan  kurang lemas.
·      Moisture regain 7-8% (pada kondisi standar)
·      Komposisi serat flax dua kali serat kapas.
·      Mudah kusut, karenanya ketika dalam penyetrikaan harus dalam keadaan lembab
·      Pegangan, kekuatan dan bundle serat yang menebal dan menipis sehingga dapat memberikan tekstur tertentu pada kainnya.
·      Serat flax berwarna keabu-abuan jika proses pembusukan dilakukan dengan embun, tetapi warna menjadi kekuning-kuningan dengan proses pembusukan dengan air.
Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
2.       Serat Rami yaitu serat alami (tumbuhan)yang dihasilan oleh tanaman rami.
Keunggulan serat rami dibanding serat kapas adalah :
a.       Memiliki kekuatan tarik (Tensile Strength) lebih besar dari serat kapas
b.      Daya serapnya (Absorbancy) tinggi hingga 12 % sedang serta kapas hanya 8 %
c.       Memiliki warna dan kilap yang lebih tinggi
d.      Lebih cepat kering
e.       Daya tahan kusutnya lebih baik dari pada kapas.
Bentuk Serat Rami. Serat rami panjangnya sangat bervariasi dari 2,5 cm sampai dengan 50 cm dengan panjang rata-rata 12,5 cm sampai dengan 15 cm. diameternya berkisar antara 25 µ sampai dengan 75 µ dengan rata-rata 30 – 50 µ. Bentuk memanjang serat rami seperti silinder dengan permukaan bergaris-garis dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil. Sedangkan irisan lintang berbentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan lumen yang pipih, seperti terlihat pada gambar.
Membujur Bentuk memanjang seperti silinder dengan permukaan bergarisgaris dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil.
Melintang Bentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal danlumen yang pipih. Ujung sel tumpul dan tidak berlumen.

Sifat fisika serat rami dalam keadaan standar adalah sebagai berikut :
1.      Kekuatan         : 33 – 99 gr/tex rata-rata 67 – 78 gr/tex
2.      Mulur              : 2 – 10 % rata-rata 3 – 4 %
3.      Kehalusan       : 0,5 – 1, 16 tex rata-rata 0,66 – 0,77 tex
4.      Moisture regain           : 12 %
5.      Berat jenis       : 1,50 – 1,55 rata-rata 1,51
Sifat Kimia :
§  Pengaruh asam. Serat rami dapat turun kekuatannya atau rusak dalam beberapa kondisi Asam kuat. Adanya asam akan menghidrolisa selulosa menghasilkan Hidroselulosa.
§  Pengaruh Alkali. Serat rami tahan terhadap Alkali, larutan alkali encer tidak mempengaruhi serat meskipun pada suhu mendidih apabila tidak ada udara. Oksigen dari udara dapat menyebabkan terjadinya Oksiselulosa.
§  Pengaruh Panas. Serat rami mempunyai ketahanan yang baik terhadap panas. Warna serat akan berubah kekuning-kuningan bila dipanaskan pada suhu 1200C selama ± 5 jam. Sedangkan dalam waktu beberapa menit dengan suhu 2400C serat akan rusak.
§  Pengaruh Bakteri dan Jamur
§  Serat rami sangat tahan terhadap bakteri dan jamur.
3.       Serat Jute yaitu serat alami(tumbuhan) yang paling banyak digunakan sebagai kebutuhan hidup manusia.Serat ini terbuat dari semua jenis batang kulit pohon. Jute ini banyak digunakan untuk membuat tali tambang,kertas,karpet,gorden,dan juga pelapis kursi mebel. Serat jute ini banyak juga dipakai di perindustrian tekstil dan mebel. Serat yang didapat dari kulit batang tanaman Corchoruscapsularis dan
Corchorusolitorius Serat yute mempunyai kekuatan dan kilau sedang tetapi serat kasar. Digunakan sebagai bahan pembungkus dan karung, di industri dipakai sebagai pelapis permadani, isolasi listrik, dan tali temali. Tinggi pohon jute antara 1,5 – 4,8 m;diameter batang 1,25 – 2 cm. Ciri fisik dari serat jute adalah memiliki kekuatan serta berkilau sedangkan permukaannya terasa kasar. Jute dapat ditanam didaerah tropis maupun subtropis dengan kondisi cuaca yang hangat dan lembab kadang tumbuh baik dipinggiran sungai.