Rabu, 13 November 2019

Pencampuran Serat

PENCAMPURAN SERAT
Dalam proses pencampuran serat, ada dua macam istilah yang sering diartikan sama tetapi sebenarnya masingmasing mempunyai pengertian yang berbeda. Perbedaan pengertian istilah tersebut berdasarkan jenis atau macam serat yang akan dicampur. Dua istilah dalam pencampuran tersebut adalah :     
1.      Blending
2.      Mixing
Adapun prosesnya sebagai berikut :
4.1 Pembukaan Bungkus Bal Kapas
Setiap bal kapas yang dating dari gudang, tidak langsung dicampur melainkan diletakkan diatas landasan kapas yang khusus disediakan di ruangan mixing untuk tempat pembukaan pelat pembalut bal kapas.                           
  Besi pelepas atau gunting pemotong pelat pembalut kapas bal kapas terdiri dari dua potong besi yang dipergunakan untuk membuka sambungan pelat besi pembalut dan kemudian pelat-pelat pembalut ini ditarik keluar dari bal-bal kapas, sehingga bagian atas dari balbal telah bebas dari pelat pembalutnya. Sesudah itu keatas sebuah landasan kapas lainnya yang telah dirapatkan letaknya dengan landasan kapas yang pertama, digulingkan dengan hati-hati bal kapas tadi sambil menahan pembalutnya pada landasan kapas yang pertama. Kemudian kotoran-kotoran yang melekat pada bal kapas itu dibersihkan.Apabila ini sudah selesai, maka dengan sebuah gerobak tarik yang khusus dibuat untuk mengangkat landasan kapas, maka kapas tersebut dibawa ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan. Setelah sampai ditempatnya lalu ditulis merek dari kapas tersebut pada salah satu kayu pinggiran dari landasan kapas.
Pemasangan merek ini adalah perlu sekali untuk memudahkan penyusunan bal-bal kapas di ruangan blowing. Selanjutnya pembalut yang telah dilepas tadi dibawa ke ruangan tempat limbah dan kapas-kapas yang melekat pada pembalut tersebut dilepaskan dan dikumpulkan. Kapas yang baik dan bersih dibawa ke ruangan blowing dan yang kotor dipisahkan pada tempat yang telah ditentukan. Pembalut dari masing-masing bal kapas dikumpulkan menjadi satu dan ditimbang untuk mengetahui beratnya. Dengan mengurangi jumlah berat pembalut dan bungkus ini dari jumlah berat yang dicatat oleh petugas gudang, maka kita dapat mengetahui berat kapas yang diolah di ruangan blowing.         
4.2 Penyimpanan Bal Kapas di Ruang Mixing
Bal-bal kapas yang telah dibuka itu, tidak segera diolah diblowing, tetapi disimpan lebih dulu di ruangan mixing selama satu malam. Maksud dari penyimpanan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Kelancaran proses pembukaan dan pembersihan di mesinmesin blowing sangat dipengaruhi oleh kondisi atau sifat-sifat seratnya antara lain ialah kepadatan dan kandungan air.  Kapas yang baru saja dibuka masih dalam kondisi yang padat sekali sehingga sukar untuk dibuka dan dibersihkan apabila kapas tersebut langsung disuapkan ke mesin blowing. Disamping itu kandungan airnya mungkin tidak sesuai dengan standar yang ditentukan.                                                                    
   Untuk mengatasi kesulitankesulitan tersebut diatas, maka setelah bal kapas dibuka, pembalut dan pembungkusnya kemudian disimpan dan dibiarkan mengembang dengan sendirinya selama satu malam. Serat kapas yang kering akan kehilangan sebagian dari kekuatannya, sehingga kalau diolah dalam keadaan demikian, serat-serat yang panjang akan mudah putus didalam mesin.       
  Hal ini tidak akan kelihatan dengan mata, tetapi akan terbukti dari hasil pengujian, bahwa Persentase serat pendek bertambah tinggi, sehingga kekuatan benang menjadi berkurang. Sebaliknya jika penyimpanan ini terlalu lama, yang akan mengakibatkan kurang baik, karena seringkali terjadi bagian atas dari bal-bal kapas itu menjadi terlalu lembab.                                          
     Kalau lantai ruangan mixing juga tidak kering, maka bagian bawah juga akan menjadi terlalu lembab. Kapas yang terlalu lembab dapat menimbulkan kesukaran-kesukaran dalam pengolahannya di mesin-mesin. Oleh karena itu ruangan mixing harus mempunyai kondisi tertentu dan pergantian udara harus dapat berlangsung dengan bebas.
4.3 Blending
Blending ialah pencampuran antara dua jenis serat atau lebih yang sifat-sifat dan atau harganya berbeda, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil benang dengan mutu dan harga yang diinginkan. Misalnya kita akan membuat benang campuran antara serat polyester dan serat kapas dengan perbandingan 65 % Polyester dan 35 % kapas, maka sebelum proses dikerjakan kita sudah dapat meramalkan benang campuran yang akan dihasilkan diharapkan akan mempunyai sifat-sifat antara lain :
·        lebih kuat
·        lebih rata
·        tahan kusut dan lain-lain
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam blending ini antara lain adalah :
·        panjang serat
·        kehalusan serat
·        kekuatan dan mulur serat
·        Persentase perbandingan
Jadi yang diartikan dengan blending dalam pemintalan ialah pencampuran dua macam serat atau lebih dengan memperhatikan persyaratan diatas untuk diolah menjadi benang dengan hasil yang dapat diramalkan sebelumnya dan kalau dikemudian hari akan membuat benang semacam itu dapat dengan mudah dilaksanakan. Blending yang dilakukan di pabrik pemintalan di Indonesia biasanya antara :
·        Serat Polyester dengan serat kapas
·        Serat Polyester dengan serat rayon
·        Serat kapas dengan serat buatan lainnya.
Dalam pelaksanaannya blending dapat dilakukan antara lain pada mesin-mesin blowing, carding dan drawing. Dari beberapa cara tersebut yang banyak dipakai ialah blending yang dilakukan pada mesin drawing dan dalam beberapa hal juga dilakukan di mesin blowing.                                         Blending yang dilakukan di mesin Blowing mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain disebabkan karena adanya perbedaan panjang serat, jumlah kotoran, berat jenis, sifat-sifat fisik dan mekanis lainnya antara serat polyester dan serat kapas. Panjang serat, jumlah kotoran yang berbeda seharusnya memerlukan setting dan tingkat pembukaan yang berbeda-beda. Serat-serat yang berat jenisnya lebih kecil kemungkinan besar akan terhisap lebih dahulu dibandingkan dengan seratserat yang berat jenisnya lebih besar, sehingga blending yang diharapkan mungkin tidak dapat tercapai. Demikian pula terhadap sifat-sifat fisik dan mekanis lainnya perlu diperhatikan.            
  Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya berbagai macam perbedaan sifat-sifat serat, maka sukar sekali untuk menentukan kondisi pengolahan yang sesuai, misalnya besarnya setting dan pukulan, kekuatan hisapan udara, kelembaban dan sebagainya. Dengan demikian blending pada mesin blowing biasanya hanya dilakukan apabila terdapat beberapa persamaan sifat dari serat-serat yang dicampurkan, misalnya serat polyester dan serat rayon. Blending pada mesin drawing biasanya dilakukan dengan cara mengatur perbandingan rangkapan dan susunan sliver yang disuapkan pada mesin drawing passage pertama. Dengan cara tersebut, maka Persentase campuran yang diinginkan dapat dicapai.
4.4 Mixing
Tujuan dari mixing di pemintalan ialah untuk mengurangi ketidakrataan hasil benangnya. Mixing biasanya dilakukan terhadap serat-serat yang sejenis. Biasanya kapas yang datang, walaupun spesifikasi telah ditetapkan dalam pemintalan, namun dalam kenyataannya sukar dipenuhi, mungkin disebabkan jumlah persediaan sangat terbatas.                                           Adakalanya walaupun grade dan panjang staple sama dalam spesifikasinya, namun karena berasal dari berbagai daerah yang kondisinya tidak sama, maka dimungkinkan adanya perbedaan sifat antar kapas. Supaya hasil produksi benang yang berasal dari kapas-kapas tersebut dapat dijamin kesamaannya, maka perlu dilakukan mixing. Mixing dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain :
·        Pencampuran di lantai (floor mixing).
·        Pencampuran dalam ruangan (bin mixing).
·        Pencampuran selama penyuapan.
Dari berbagai macam cara tersebut diatas, yang banyak digunakan ialah pencampuran selama penyuapan. Pada cara ini, biasanya disediakan ± 24 bal kapas yang disusun sekeliling feed lattice dari mesin pembuka (Hopper Bale Breaker). Kemudian dari setiap bal kapas diambil segumpal demi segumpal dengan tangan dan ditaruh diatas feed lattice, selanjutnya terus masuk kedalam mesin Hoppe Bale Breaker. Walaupun antar blending dan mixing pada hakekatnya mengandung pengertian yang berbeda, dalam pengertian sehari-hari sering dicampur adukkan. Blending sering diberi pengertian apabila percampuran dilakukan terhadap jenis serat yang berbeda, sedang percampuran beberapa macam serat kapas untuk tujuan-tujuan tertentu dipatal-patal di Indonesia seringkali digunakan istilah mixing. Berikut ini diberikan contoh blending yang pernah dilaksanakan dan mungkin dapat dipergunakan sebagai pedoman. Blending/mixing benang 20 ss
·        Kapas M 15/16” = 50 %
Kapas SM 15/16” = 50 %
·        Kapas M 15/16” = 70 %
Kapas SM 15/16” = 30 %
·        Kapas M 15/16” = 50 %
      Kapas SM 15/16” = 20 %
      Kapas M 1” = 15 %
      Kapas SMI 1” = 15 %
·        Kapas M 15/16” = 80 %
      Kapas SM 15/16” = 20 %
Percampuran-percampuran tersebut diatas didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan teknis, dengan tujuan untuk memperlancar jalannya produksi dan mengurangi putus benang di mesin Ring Spinning sehingga produksi dapat meningkat dan mutu benang yang dihasilkan masih memenuhi standar. Disamping pertimbangan teknis, pertimbangan ekonomis juga perlu mendapat perhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar